Kakak Senior [Part 2]
Ternyata wanita yang kutabrak barusan bukan seorang dosen, tetapi ketua kelompok
saat pra-kuliah, Si Kakak Senior Cantik..
“Kamu.. yang dihukum waktu hari pertama pra-kuliah itu kan?”
Dia mengenal ku.. hanya saja dari cara dia mengenalku, bagiku itu sedikit memalukan.
“hehe.. i..iya kak, maaf banget udah nabrak kakak”
“haha.. gak apa-apa kok.. kamu mau ngumpul tugas juga?”
“emm.. nggak kak, beda kelas”
“oh.. gitu. Terus? Kamu ngapain disini? Hayoo ngaku..”
Akupun tak sadar bahwa aku tersenyum sendiri tanpa sebab, tidak focus dengan keadaan,
melihat dia tersenyum melihat ku.
“Lho? kok jadi senyum-senyum sendiri? Haha”
“Eh?.. maaf kak, kebetulan aku lewat disekitar sini”
Semua kertas yang berjatuhan sudah kurapikan. Karena aku merasa tidak nyaman dan
termasuk salah ku juga menabrak si kakak itu, akupun membantu kakak itu membawa
semua kertas itu. Saat di perjalanan menuju ke tempat tujuan kakak itu…
“hei.. kok ngelamun sih? Siang bolong gini ngelamun ntar kesambet loh..”
Ucapnya sambil tersenyum menoleh kearahku.
“hehe.. maaf kak, aku kalo ketemu sama orang yang belum terlalu kenal emang gini.
Apalagi… dengan cewek kayak kakak.”
Kakak itu pun tersenyum, tertunduk sejenak..
“oh. haha.. jangan malu dong, cowok kok pendiem? Terbuka aja lagi!”
Kami sampai di tempat tujuan kakak itu, sepertinya ini ruangan kantor seorang dosen.
Kakak itupun mengetuk pintu, meminta izin untuk masuk kedalam ruangan itu.
“Tunggu bentar yaa..”
“Eh?.. i.. iya kak”
Akupun menunggu karena dia menyuruhku untuk menunggu..
Tak lama kemudian, dia menepuk pundak ku dari belakang.
[TO BE CONTINUED]
saat pra-kuliah, Si Kakak Senior Cantik..
“Kamu.. yang dihukum waktu hari pertama pra-kuliah itu kan?”
Dia mengenal ku.. hanya saja dari cara dia mengenalku, bagiku itu sedikit memalukan.
“hehe.. i..iya kak, maaf banget udah nabrak kakak”
“haha.. gak apa-apa kok.. kamu mau ngumpul tugas juga?”
“emm.. nggak kak, beda kelas”
“oh.. gitu. Terus? Kamu ngapain disini? Hayoo ngaku..”
Akupun tak sadar bahwa aku tersenyum sendiri tanpa sebab, tidak focus dengan keadaan,
melihat dia tersenyum melihat ku.
“Lho? kok jadi senyum-senyum sendiri? Haha”
“Eh?.. maaf kak, kebetulan aku lewat disekitar sini”
Semua kertas yang berjatuhan sudah kurapikan. Karena aku merasa tidak nyaman dan
termasuk salah ku juga menabrak si kakak itu, akupun membantu kakak itu membawa
semua kertas itu. Saat di perjalanan menuju ke tempat tujuan kakak itu…
“hei.. kok ngelamun sih? Siang bolong gini ngelamun ntar kesambet loh..”
Ucapnya sambil tersenyum menoleh kearahku.
“hehe.. maaf kak, aku kalo ketemu sama orang yang belum terlalu kenal emang gini.
Apalagi… dengan cewek kayak kakak.”
Kakak itu pun tersenyum, tertunduk sejenak..
“oh. haha.. jangan malu dong, cowok kok pendiem? Terbuka aja lagi!”
Kami sampai di tempat tujuan kakak itu, sepertinya ini ruangan kantor seorang dosen.
Kakak itupun mengetuk pintu, meminta izin untuk masuk kedalam ruangan itu.
“Tunggu bentar yaa..”
“Eh?.. i.. iya kak”
Akupun menunggu karena dia menyuruhku untuk menunggu..
Tak lama kemudian, dia menepuk pundak ku dari belakang.
[TO BE CONTINUED]
0 komentar: